Kisah Hero Akai: Sang Panda Gempal dari Wilayah Timur - Teh90blog

Kisah Hero Akai: Sang Panda Gempal dari Wilayah Timur


Jauh di sebuah desa di bagian timur, terdapat seekor Panda yang hidup dalam sebuah desa yang kecil di tepi gunung, Panda tersebut bernama Akai, perawakannya yang besar dan gempal membuat Akai kerap dijuluki sebagai Panda yang gemuk, namun memang seperti itulah keadaanya. Ukuran tubuhnya bahkan masih unggul jika dibandingkan dengan ukuran Panda pada umumnya.

Banyak orang mengatakan bahwa tubuh besar Akai itu berasal dari kebiasaannya yang suka makan, didukung juga dari profesi orang tuanya yang memang seorang pedagang makanan, sehingga Akai bisa tiap hari makan sepuasnya dari hasil sisa dagangan orangtuanya tersebut.

Tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan oleh Akai, kesehariannya hanya diisi dengan makan dan menonton film kesukaannya tentang Samurai. Dari kecil ia memang sudah bercita - cita menjadi pejuang yang gagah, tubuh yang tegap, serta dengan pedang di tangannya yang siap untuk menebas musuh di hadapannya. Namun, itu semua hanyalah sebuah angan - angan saja, dengan ukuran badannya yang kini semakin melambung, harapannya untuk menjadi pejuang semakin sirna.

Suatu hari, desa tersebut gempar dengan datangnya biarawan misterius yang sedang mencari seorang murid. Menurut rumor yang didengar oleh Akai, biarawan tersebut sedang mencari murid untuk meneruskan ilmu bela dirinya. Mendengar hal tersebut, Akai pun langsung bersemangat, ia lansung bergegas menuju ke tempat biarawan itu berada, menawarinya untuk mengangkatnya menjadi murid.

Namun, belum sempat Akai berlari, langkahnya langsung dihentikan oleh orang tuanya. Mereka menolak keinginan Akai untuk menemui biarawan tersebut, karena mau bagaimanapun juga, Akai tak akan bisa diangkat menjadi murid dengan kondisinya yang seperti sekarang.

Kecewa dengan keputusan orang tuanya, Akai pun langsung berlari menuju ke hutan di belakang rumahnya, tangisnya kini sudah tak terbendung lagi, ia menangis sekencang - kencangnya di tepi sungai yang ada dalam hutan tersebut, sambil memandang wajahnya yang kini nampak seperti seorang pecundang. Seketika itu juga, Akai pun mengingat satu perkataan yang ia temui dalam film kesayangannya, bahwa "orang yang berhasil adalah orang yang sering mengalami kegagalan, namun mereka terus bangkit sampai akhirnya mendapatkan kemenangan."

Sambil terus memandangi wajahnya di permukaan air sungai, Akai lalu bersumpah bahwa ia akan menjadi pejuang, entah bagaimanapun caranya, sesulit apapun jalannya, ia akan terus berusaha sampai keinginannya itu terwujud. 

Sejak hari itu, Akai mulai rutin berlatih di hutan belakang rumahnya, dengan berbekal gerakan bela diri yang dilihatnya dari film kesayangannya, Akai terus berlatih dari malam sampai pagi, karena pada waktu itulah saat dimana orang tuanya tertidur dengan lelap, sehingga tak ada yang akan menyadari keberadaan Akai yang berlatih bela diri di dalam hutan.

Beberapa bulan setelahnya, sang biarawan misterius tersebut dikabarkan belum juga mengambil seorang murid, banyak sekali pejuang yang datang padanya, namun ditolaknya dengan mentah - mentah karena sampai saat itu belum ada seseorang yang sesuai dengan kriterianya.

Hingga pada suatu saat, biarawan tersebut secara tak sengaja melihat Akai yang tengah berlatih di tengah hutan, ia lalu memata - matai Akai selama beberapa hari ke depan. Melihat kegigihan Akai yang berlatih setiap harinya, biarawan tersebut akhirnya mendapatkan jawaban bahwa mungkin Akai lah sosok yang ia cari selama ini. 

Di tengah teriknya sinar mentari, biarawan tersebut akhirnya mengunjungi rumah Akai, menikmati beberapa hidangan yang disajikan disana, lalu menanyakan niatnya bahwa ia ingin segera pergi dari desa tersebut. Namun, sebelum ia pergi, biarawan tersebut memanggil nama Akai dan mengajaknya untuk pergi bersamanya.

Orang tua Akai pun sontak terkejut, karena menurut mereka selama ini Akai hanyalah seekor Panda pemalas yang hobi makan. Mereka pun menanyakan apa maksudnya, namun biarawan itu hanya tersenyum dan berkata bahwa ia akan merawat Akai dengan baik sampai menjadi seorang pejuang.

Melihat itu semua, Akai hanya bisa terdiam, semuanya seolah seperti sebuah mimpi baginya, sampai akhirnya ia baru tersadar bahwa ini semua nyata saat kakinya mulai melangkahkan keluar dari desanya bersama biarawan tersebut.


Bertahun - tahun setelahnya, Akai hidup di bawah bimbingan biarawan tersebut, berbagai gerakan telah ia coba kuasai, namun sampai saat itu juga tak ada satupun gerakan yang bisa dilakukan oleh Akai dengan benar.

Walaupun sebenarnya Akai tahu semua teorinya, namun badannya yang gempal itu menjadi penghambat baginya untuk melakukan semua gerakan bela diri. Biarawan tersebut juga semakin pesimis, karena tak ada lagi ilmu yang bisa diajarkan. Semuanya telah ia berikan kepada Akai, namun tak ada satupun yang berhasil ia lakukan.

Sampai pada suatu hari, terlihat sekelompok perampok mulai mendekat ke arah tempat Akai dan biarawan misterius itu tinggal, biarawan yang kini sudah tua tidak bisa lagi melawan kawanan perampok itu, sehingga ia pun dapat dengan mudah ditaklukkan tanpa adanya perlawanan yang berarti, Akai yang melihat itu semua hanya bisa terdiam, rasa takutnya telah memenuhi pikirannya, tak ada yang bisa ia lakukan selain bersembunyi.

Namun, sekali lagi Akai teringat perkataan dari film kesayangannya dahulu, dengan segenap tekad yang dimilikinya, akhirnya Akai mulai keluar dari tempat persembunyiannya, berniat menghajar semua perampok itu dengan segala ilmu yang selama ini telah ia terima.

Dengan bekal sebuah tongkat besi yang panjang dan berat, Akai maju dengan gagah berani ke hadapan para perampok, sadar bahwa ia tidak dapat mengayunkan tongkat tersebut, Akai lalu memutar badannya yang gempal sehingga tongkat yang ia pegang pun ikut berputar. Putaran Akai yang makin kencang mulai menghancurkan semua benda di sekitarnya.

Kawanan perampok tersebut pun tak kehilangan akal, mereka berniat untuk langsung mengeroyok Akai dari berbagai arah, namun bahkan sebelum sempat mendekat, mereka semua sudah terpental sangat jauh hingga sampai tak sadarkan diri. 

Biarawan yang melihat kemampuan Akai itu pun hanya bisa terdiam, ia tak menyadari bahwa selama ini ternyata kemampuan Akai terletak pada badannya yang gempal. Akai memang tak dapat menguasai bela diri yang diajarkannya, namun Akai dapat menemukan gerakan bela diri baru yang sesuai dengan ukuran badannya.


Setelah peristiwa itu, biarawan tersebut lalu menobatkan Akai sebagai seorang pejuang, Akai pun lalu disuruhnya untuk pulang ke kampung halamannya, sembari terus menebarkan kebaikan dan menolong semua orang dengan kemampuan barunya tersebut.

Dari berbagai kebaikan dan pertolongan yang diberikan oleh Akai, banyak orang kini mulai menyebutnya sebagai Panda Gempal dari Wilayah Timur.

~Tamat~


KATA - KATA AKAI

Lets go out and relax
Ayo pergi keluar dan bersantai

I'm still very charming
Aku masih sangat memukau

I'm not fat, Just... Chubby
Aku tidak gemuk, hanya gempal

Come on.... Give me some food!
Ayolah... Beri aku makanan!

There is no coincidences in this world
Tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini

Let's roll
Ayo berputar

Why am I cry? Because of onions?!
Mengapa aku menangis? Karena bawang?!

Yesterday has become the past, the future is not yet... known
Kemarin sudah menjadi sejarah, masa depan belum dapat diketahui

What you need to do is belive. You have to believe it
Apa yang kau butuhkan adalah rasa percaya. Kamu harus percaya itu

Being unable to eat is the most terrifying thing
Tidak ada yang dapat dimakan adalah hal yang paling mengerikan

***

Itulah pembahasan saya terkait kisah hero Akai. Apabila ada dari kalian yang menginginkan pembahasan kisah hero Mobile Legends lainnya, silahkan tulis saja di kolom komentar.

Jangan lupa untuk selalu kunjungi teh90blog.com karena blog ini akan terus memberikan info yang menarik terkait game Mobile Legends.

Terima kasih

0 Response to "Kisah Hero Akai: Sang Panda Gempal dari Wilayah Timur"

Posting Komentar

*Berkomentarlah sesuai dengan isi postingan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel