Kisah Hero Saber Mobile Legends, Sang Pembunuh Ciptaan Laboratorium 1718 - Teh90blog

Kisah Hero Saber Mobile Legends, Sang Pembunuh Ciptaan Laboratorium 1718

Kisah Hero Saber Mobile Legends

Jauh di dalam pegunungan sebelah utara Cadia Riverlands, terdapat sebuah desa yang sunyi dan damai. Desa ini merupakan tempat tinggal dari Tianyin Swordmaster Sect yang legendaris, dan juga merupakan desa dimana Duan Meng menghabiskan masa kecilnya.

Duan Meng merupakan seorang ahli pedang yang hebat. Sejak kecil, Duan Meng sudah mahir dalam menggunakan pedang bambu dan menguasai berbagai teknik pedang yang sulit. Setiap harinya, Duan Meng selalu mengasah skill pedang, bahkan ketika orang lain sedang tertidur pulas, Duan Meng terus giat berlatih di bawah terangnya sinar rembulan.

Semua latihan keras yang dijalani oleh Duan Meng ternyata dilakukannya demi sebuah ambisi, yaitu menjadi seorang ahli pedang yang hebat. Duan Meng telah bertekad untuk menjadi seorang ahli pedang terkuat di dunia sampai tidak ada lagi yang dapat mengalahkannya.

Ambisi yang kuat dari Duan Meng membuatnya harus masuk ke Tianyin Swordmaster Sect, di tempat itulah Duan Meng dapat mengasah kemampuan pedangnya dan meningkatkan keahliannya dalam bertempur. Akan tetapi, persyaratan untuk masuk ke Tianyin Swordmaster Sect sangat sulit. Dalam sejarahnya, tercatat hanya beberapa orang saja yang dapat lolos dari ujian masuk yang diberikan.
 
Mendengar hal tersebut, Duan Meng menambah jam latihannya, kini dia berlatih dari siang hingga malam tanpa henti. Duan Meng terus berlatih tak peduli sekeras apapun latihan yang ia jalani. Tak beduli badannya terkena hujan, badai, ataupun salju. Dengan pedangnya, Duan Meng terus berlatih sampai gerbang Tianyin Swordmaster Sect itu terbuka untuknya.

Seperti pepatah yang mengatakan hasil tidak akan mengkhianati usaha, latihan keras yang dijalani Duan Meng akhirnya membuahkan hasil juga, gerbang Tianyin Swordmaster Sect kini benar-benar terbuka untuknya, satu langkah menuju ambisinya kini telah ia lalui, secara resmi Duan Meng kini menjadi bagian dari Tianyin Swordmaster Sect.

Ketika tinggal disana, Duan Meng menunjukkan kemampuannya secara maksimal sehingga bakat dan obsesinya cepat tersebar luas ke seluruh penjuru Tianyin Swordmaster Sect. Master Longma, selaku pemimpin dari Tianyin Swordmaster Sect mulai tertarik akan kemampuan yang dimiliki oleh Duan Meng dan akhirnya mengangkatnya sebagai murid. Master Longma ini dulunya merupakan murid dari Great Dragon dan pemimpin spiritual dari Tianyin Swordmaster Sect. Di bawah bimbingan Master Longma, Duan Meng mulai mengungguli teman-temannya dan menjadi pemimpin murid generasi baru.


Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Duan Meng mulai merasa bosan dengan kehidupannya di Tianyin Swordmaster Sect. Obsesinya akan ilmu pedang dan ambisinya membuat Duan Meng ingin menantang lawan yang lebih kuat sehingga dia dapat menciptakan legendanya sendiri dan menyebarkannya ke seluruh dunia, layaknya ahli pedang legendaris yang menginspirasi perjalanan pribadinya. Akan tetapi, Master Longma menolak permintaan Duan Meng untuk pergi dari gunung itu.

"Ini belum waktunya. Kamu belum menjadi seorang ahli pedang yang tidak terkalahkan." Begitulah kata Master Longma menanggapi permintaan dari Duan Meng yang ingin meninggalkan Tianyin Swordmaster Sect.

Walaupun telah diperingatkan oleh gurunya, Duan Meng yang masih muda dan penuh semangat masih tetap teguh dengan pendiriannya. Dia cukup percaya diri dengan kemampuannya dan berharap dapat meningkatkan ilmu pedangnya melalui pertarungan secara terus-menerus. Oleh karena itu, tanpa diketahui oleh siapapun, Duan Meng akhirnya meninggalkan Tianyin Swordmaster Sect dan mulai pergi untuk berkelana.

Selama bertahun-tahun, Duan Meng berkelana ke seluruh penjuru Cadia Riverlands, mengalahkan satu demi satu ahli pedang, termasuk para rakyat Dragon Altar. Dia terus mendekat pada gelar ahli pedang terhebat tanpa mengalami satu pun kekalahan.

Pada saat itulah muncul seorang ahli pedang yang kemampuannya mengejutkan Duan Meng. Pendekar pedang ini tidak diketahui asalnya, datang dari antah berantah dan langsung menantang Duan Meng dalam sebuah duel. Awalnya Duan Meng mengira bahwa dia adalah seorang pendekar pedang biasa, namun ternyata perkiraannya itu ternyata salah, pendekar pedang asing ini langsung membantai habis Duan Meng di awal pertandingan. Keahlian yang dimiliki pendekar pedang tersebut jauh diatas ekspektasi yang dimiliki oleh Duan Meng, baru kali ini dia mendapatkan lawan yang begitu tangguh sampai ia tak sanggup lagi untuk melawannya.

Sebelum meninggalkan Duan Meng, pendekar pedang asing tersebut akhirnya memberi tahu namanya, Zhixu. Tanpa pikir panjang lagi Duan Meng kemudian mengajaknya untuk berduel lagi di suatu hari nanti, Zhixu hanya menanggapinya dengan senyuman dan akhirnya mulai pergi meninggalkan Duan Meng yang masih terkapar lemas di area pertandingan.

Setelah kekalahan pertamanya, Duan Meng memilih untuk mengucilkan dirinya di pegunungan dan berlatih keras selama 3 tahun untuk mengalahkan Zhixu. Berbagai teknik pedang yang baru kini telah ia kuasai dan sekarang ia telah yakin bahwa kemampuannya lebih unggul dari Zhixu.


Tak butuh waktu yang lama bagi Duan Meng untuk menemukan Zhixu, tanpa pikir panjang Zhixu juga langsung menyanggupinya untuk berduel. Duel kedua antara Duan Meng dan Zhixu akhirnya berlangsung dengan sengit, keduanya saling mengeluarkan teknik pedang yang baru dan sama-sama melancarkan serangan dengan ganas.

Akan tetapi, kemampuan yang dimiliki oleh Zhixu ternyata masih berada diatas kemampuan Duan Meng. Alhasil, Duan Meng harus kembali menelan kekalahannya atas Zhixu, bahkan kali ini pedangnya sampai terbelah menjadi dua karena tak siap menahan serangan dari Zhixu yang terlalu cepat.

Kegagalan Duan Meng yang kedua ini mengingatkannya pada perkataan gurunya dulu bahwa ini memang belum waktu yang tepat untuk menjadi seorang ahli pedang yang tidak terkalahkan. Akan tetapi, Duan Meng menyadari bahwa dia telah melakukan semua yang dapat dilakukan, dan tidak ada cara untuk membuat pedang di tangannya menjadi lebih cepat ataupun lebih kuat.

Untuk mencari gaya ilmu pedang yang benar-benar tidak terkalahkan, Duan Meng akhirnya meninggalkan wilayah Cadia Riverlands dan berkelana ke seluruh penjuru Land Of Dawn. Dalam perjalanannya, dia mendapatkan kabar mengenai Laboratorium 1718 yang dapat menstimulasi potensi tubuh manusia melalui transformasi buatan, memberikan kekuatan yang lebih kepada seseorang. Duan Meng tidak dapat menahan keingintahuannya. Jika kabar ini benar, maka dia masih memiliki kesempatan untuk mencapai puncak dari ilmu pedang. Selama dia dapat menjadi lebih kuat, dia rela melakukan segalanya.

Pada saat itu, para ilmuwan jahat dari Laboratorium 1718 ternyata juga tertarik pada Duan Meng. Mereka memang sedang mempersiapkan projek augmentasi baru untuk menciptakan senjata manusia, dan Duan Meng merupakan manusia yang tepat untuk dijadikan sebagai subyek percobaan dalam proyek tersebut. Ketika Duan Meng datang secara sukarela untuk ikut dalam proyek tersebut, maka para ilmuwan di Labiratorium 1718 dengan senang hati langsung menyetujuinya.

Setelah beberapa kali melakukan eksperimen dan operasi, proyek tersebut akhirnya berhasil. Sebuah makhluk dengan kekuatan mekanis serta kemampuan berpedang dan kemampuan merasa seperti manusia akhirnya terlahir. Akan tetapi setelah bangun, Duan Meng telah lupa mengenai dirinya di masa sebelumnya, termasuk namanya sendiri. Dia kemudian diberikan nama baru oleh para penciptanya, Saber, yang kemudian menjadi alat yang digunakan untuk memburu pihak-pihak yang menentang Laboratorium 1718.

Tentunya, sejak awal ini semua merupakan rencana dari Laboratorium 1718. Mereka berniat memancing orang yang tepat untuk membantu mereka menyelesaikan rencana senjata manusia ini. Setelah transformasi tersebut telah selesai, Duan Meng, yang dulunya bermimpi untuk mencapai puncak tertinggi dari ilmu pedang, tidak lagi hidup. Sebagai gantinya, sebuah pembunuh mekanis, Saber, dilahirkan.

Meskipun para pencipta Saber yakin bahwa mereka telah berhasil. Seiring berjalannya waktu, sesuatu mulai berkecimpung di hati Saber, gerakan yang tidak asing, perasaan memegang pedang di tangannya, pembunuhan demi pembunuhan, hari demi hari, Saber mulai menanyakan kenapa ia diciptakan sebagai sebuah mesin. Saber kini menyadari bahwa ia bukanlah mesin pembunuh semata, perasaan gundah yang dialaminya saat ini menyadarkannya bahwa sebenarnya di dalam tubuhnya ini terdapat jiwa manusia yang hidup.


Saber lalu mulai mempertanyakan masa lalunya, memori-memori yang aneh kini mulai muncul di otaknya membuat Saber sadar bahwa ia harus kembali menemukan memorinya yang telah lama hilang. Di suatu malam yang larut, tersiksa oleh potongan-potongan ingatannya, Saber menghancurkan impian yang mengendalikan saraf di kepalanya, dia menghancurkan laboratorium 1718 dengan tangannya sendiri, dan memulai perjalanan yang jauh, penuh dengan kesepian.

Bertahun-tahun setelahnya, Laboratorium 1718 tidak pernah menyerah dalam pengejaran suatu benda yang dianggap sebagai produk gagal. Melalui seluruh pertarungan dan perjalanannya, Saber bertekad untuk menemukan kembali nama dan asalnya. Potongan-potongan ingatannya terus kembali, membimbingnya untuk menemukan masa lalunya secara perlahan. Hanya ada satu hal yang dia yakini, dia mengetahui bahwa dia belum menjadi ahli pedang yang benar-benar tidak terkalahkan, dan bahwa dia masih memiliki lawan yang menantikan pertarungan mereka berikutnya.

~tamat~

Amanat Cerita

Kisah Saber diatas mengajarkan kita untuk tidak melanggar pesan dari guru maupun orang tua, karena sesungguhnya pesan dari mereka pasti akan berguna bagi masa depan kita. Duan Meng mungkin akan banar-benar menjadi ahli pedang terkuat jika ia tidak melanggar pesan dari gurunya, Master Longma, untuk tidak meninggalkan Tianyin Swordmaster Sect.

Pelajaran lain yang dapat kita petik dari kisah Saber adalah hasil yang tidak akan mengkhianati usaha. Usaha keras yang dijalani oleh Duan Meng selama latihan membuatnya lolos dari ujian masuk dan diterima sebagai murid oleh Master Longma di Tianyin Swordmaster Sect.

***

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan mengenai kisah hero Saber dalam game Mobile Legends. Ikuti terus blog kami untuk mendapatkan informasi terkait kisah hero Mobile Legends lainnya. Jika ada yang ingin disampaikan silahkan tulis saja di kolom komentar atau di menu Contact Us.

Terima kasih.

0 Response to "Kisah Hero Saber Mobile Legends, Sang Pembunuh Ciptaan Laboratorium 1718"

Posting Komentar

*Berkomentarlah sesuai dengan isi postingan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel