Cerpen "Aku Tau Kamu Ada" - Teh90blog

Cerpen "Aku Tau Kamu Ada"

Aku Tau Kamu Ada
Karya Ferdyanto TN.

Cerpen "Aku Tau Kamu Ada"

Suara jarum jam berdetak dari ruang tengah, aku masih terbangun hingga pukul 2.30 Pagi, untuk pertama kalinya aku masih terbangun hingga jam segini. Tiada seorangpun yang menemaniku. Suasana rumah sangatlah hening dimana aku hanya tinggal bertiga bersama Ibu dan satu kakak laki - lakiku. Semuanya sudah tertidur pulas di kamar masing - masing. Merasakan kehangatan selimut yang membungkus sekujur tubuh badan. Punggung yang terasa nyaman diatas kasur yang empuk dan perasaan melayang yang lepas hingga menghadirkan bayangan indah tentang masa depan ataupun pengalaman tak terlupakan di alam mimpi. Terkadang aku berhenti sejenak ingin merasakan hal itu, namun pekerjaan menuntutku untuk menunda rasa nyaman tiada tara yang telah menantiku. Berhenti sejenak melegakan pikiranku dan menenangkan otakku pada saat itu, namun terlalu lamanya berhenti aku mulai terbuai dengan setitik kenyamanan diantara kenyamanan lain yang ku inginkan.

Suara Jarum Jam berdetak dari ruang tengah, tak terasa 30 menit berlalu aku yang sedari tadi masih berada di depan meja kerjaku belum menghentikan setiap suara ketikan - ketikan dari keyboard laptopku yang menjadi suara mengisi keheningan di pagi hari itu. Mungkin di kesempatan lain aku tidak ingin mengambil project ini lagi, yang memaksaku menyisihkan waktu mimpi indahku dengan Deadline revisi yang tidak ternalar lagi. Project kali ini mungkin menantang tapi aku belum terbiasa untuk menjadi orang yang sangat kompetitif hingga mengorbankan istirahatku dimalam hari. Biarkan menjadi pengalaman baru yang melelahkan.

Akhirnya Suara Jam Dinding di ruang tengah yang menemaniku di dini hari ini bisa ku tinggalkan, bersama berakirnya project melelahkan yang bisa aku tunjukkan besok pagi kepada atasanku. Letihnya badan ternyata sedikit mempengaruhi logikaku. Entah karena keletihanku atau memang kejadian aneh ini baru aku ketahui saat ini. Ketika aku menutup laptopku.

“Yan....”

“Yaa?”, Tanpa sadar aku menjawab panggilan dari seorang yang tak ku kenali memanggil namaku.

Setelah beberapa detik tidak ada jawaban, aku menegok kebelakang ruanganku, tepatnya ke arah pintu kamarku yang telah tertutup sedari tadinya. Ruanganku ini tidak terlalu besar dengan 1 tempat tidur bersama kasur yang berada di pojok kiri kamarku dari pintu masuk yang melihat kedalam kamar.

Tanpa konfirmasi dahulu dengan tubuhku yang tetap mematung membelakangi meja kerjaku, mata ini telah terfokus pandangannya ke arah bawah sela - sela pintu dengan lantai keramikku terlihat bayangan seseorang yang berdiri dibalik pintuku, dan beberapa detik kemudian bayangan orang tersebut menghilang dari sela - sela pintu kamarku. Aku yang menyadari hal tersebut sama sekali tidak menghiraukan kejadian yang baru saja terjadi. Apakah hal tersebut sebuah kejanggalan ataupun tidak aku benar - benar tidak memperhatikannya, karena fokusku kala itu beralih ke kasur yang sudah menantikanku untuk tidur diatasnya hingga akhirnya aku tertidur pulas dikamarku dan tidak terjadi apa-apa lagi.

Keesokan paginya pas dijalan aku berangkat menggunakan sepeda motorku menuju ke kantor, aku mulai penasaran dengan kejadian semalem yang aku alami. Kira - kira malem tadi jam 3 pagi siapa ya yang bangun terus manggil, nungguin didepan pintu. Kalo kakak nggak mungkin, karena dia jarang bangun jam segitu. Apa mungkin ibunya yang bangun jam segitu, biasanya ibu juga bangun sekitar jam segitu si buat sholat tahajud, siapa tau ibu nyamperin dan manggil aku dari balik pintu.

Setelah pulang dari kantor aku langsung ngobrol sama ibu di meja makan, tepat sekitar jam 5 an sore.

“Bu, tadi malem ibu ke kamar ku ya ?”

“Emm, iya ke kamarmu cuma ngga malem juga, udah pagian buat bangunin kamu. Takutnya terlambat ke kantor.”

“Beneran Bu, ngga bangunin atau ke kamarku sebelum itu atau jam 3 an pagi ? Ibu nggak sholat tahajud ? biasana ibu jam segitu sholat tahajud kan ?”

“Iya, Ibu sholat tapi ngga ke kamarmu Yan, ibu cuma ke kamar mandi buat wudhu terus balik lagi ke kamar ibu. Ada apa sih ?”

“Ooh, gitu. Ngga ada apa - apa kok bu.”, aku ngga menceritakan ini ke ibu supaya aku tau kebenerannya dahulu.

Mendengar jawaban dari ibu, aku yakin ibu ngga berbohong dan bener ibu ngga mampir ke kamarku pas pukul 3 pagi. Tapi siapa yang mendatangi kamarku jam 3 pagi dan jelas - jelas manggil namaku.

Dengan rasa penasaran yang masih menempel dipikiranku, aku coba nyari informasi atau cerita - cerita horro yang bisa aja relate dengan kejadianku ini. Aku sempat membuka banyak sekali website di internet dan beberapa video cerita horror mau itu di Youtube ataupun Podcast, namun aku belum menemukan cerita - cerita yang sama dengan kejadianku. Hingga ketika mataku mulai terasa berat, aku mendengarkan podcast yang dimana seorang podacaster itu menceritakan kisah horrornya yaitu tentang mitos Misteri Jam 3 Pagi. Aku baru tau tentang kisah ini dan baru mendengarkannya. Dia berkata bahwa Jam 3 Pagi adalah waktu dimana batas antara dunia nyata atau dunia manusia itu sangat tipis dengan dunia lain atau dunia ghaib.

“Konon katanya di Jam 3 Pagi itu ada banyak kejadian aneh yang kadang menimpa aku sendiri atau bahkan adikku di rumah kami. Pernah adikku cerita kalau, pas jam 3 pagi itu dia digangguin, dijahilin sama entah siapa dia. Ceritanya dia itu masih bangun di jam 3 pagi dan bersih - bersih kasurnya buat tidur, dia ngeliat lampu ruang tengah masih nyala dimana dari kamarnya itu bisa ngeliat kalau lampu ruang tengah itu masih nyala atau ngga. Kemudian dia matiin itu lampunya, tau - tau setelah dia masuk kamar dan siap - siap buat tidur, dia liat lagi dari sela - sela pintu kalau lampu ruang tamu itu nyala. Padahal udah dimatiin. Dan akhirnya dia ngga peduliin itu dan tertidur.” Aku mendengarkan cerita podcaster ini agak merinding bulu kudukku dibelakang leher.

Podcast yang ku dengerin ini udah berjalan 15 menit tapi mataku udah berasa berat banget buat terbangun dan fokus dengerin ceritanya, hingga aku ngga sadar aku udah tertidur dengan podcast yang masih berputar di handphoneku, dan sempat aku mendengar dengan samar suara podcaster itu berkata sebelum aku tertidur pulas.

“..Jangan merasa takut kalau dia itu beneran ada, cukup tau aja dan..”

Suara jarum jam berdetak dari ruang tengah, tak terasa aku sudah tertidur lebih dari 3 jam berlalu. Aku kemudian terbangun dan baru sadar jika Suara podcast yang ada di handphone-ku sudah mati secara otomatis sedari tadi. Aku kemudian beranjak dari kasur untuk bangun ke arah meja kerjaku. Aku meletakkan handphoneku di dekat laptopku dan meng-chargenya, tak sengaja aku melihat jam di handphoneku yang menunjukkan pukul 03.17 WIB. Aku masih merasa tidak masalah dan tidak menghimbau apa - apa pada saat itu, hingga aku mendengar suara seseorang yang memanggilku.

“Yan.....”

“Yaa?”

Tanpa sadar aku menjawab panggilan tersebut dan secara tiba - tiba tersadar bahwa kejadian ini terulang lagi, dan aku teringat cerita dari podcaster yang aku dengar tadi malam tentang misteri Jam 3 pagi. Pikiranku bingung mencerna kejadian ini dan mempertanyakan apakah kejadian ini beneran ada atau cuma khayalanku saja. Tapi jika aku tidak mencari tau dari sekarang aku tidak akan mengetahui kebenaran misteri ini.

Dengan memberanikan diri, aku kemudian berbalik badan dari yang sebelumnya menghadap ke meja kerjaku, ke sumber suara yang baru saja aku dengar yang ternyata bersumber dari balik pintu kamarku. Aku melihat ke sela - sela bawah pintu dan terlihat ada bayangan seseorang yang terlihat sedang berdiri di depan kamarku. Menyadari hal itu aku terdiam, mematung dan tak tau harus bagaimana. Suasana kala itu terasa dingin, aku merasa bulu kudukku berdiri dari belakang leherku. Aku tidak tau harus bagaimana, namun aku memberanikan diri untuk mengucapkan kata dari mulutku terhadap bayangan itu.

“Kamu siapa?”, kata itu langsung terucap dari mulutku dengan suara pelan, gemetar.

Tidak ada respon dari apa yang aku ucapkan tadi, namun bayangan tersebut perlahan menghilang dari balik pintu kamarku, aku menyadari hal tersebut dan keinginanku untuk mengejarnya terhambat oleh kakiku yang mematung, tak dapat bergerak. Aku coba gerak - gerakkan kakiku untuk bergerak dan akhirnya aku berhasil melangkahkan kakiku ke depan menuju pintu kamarku. Perlahan aku  berjalan selangkah-demi selangkah karena perasaan takut ini masih terasa didalam benakku. Aku tidak tau apa yang akan terjadi jika aku membuka pintu tersebut.

Ketika aku sudah berada didepan pintu kamarku dan tanganku hendak meraih gagang pintu terdengar suara notif pesan dari handphoneku yang berada diatas meja kerjaku. Suara notif itu benar - benar mengagetkanku. Seketika saat tanganku sudah berada di gagang pintu, aku kemudian memberanikan diri lalu membuka pintu kamarku. Dan ternyata tidak terlihat apa - apa didepan pintuku. Bahkan aku sempat melihat ke sekitaran ruangan depan pintuku dan tidak ada tanda - tanda seseorang yang berlalu - lalang didepan pintu kamarku. Perasaan lega bercampur kesal muncul setelah kejadian ini, anehnya aku kesal karena aku merasa ada yang mempermainkan rasa takutku ini namun disisi lain aku merasa lega karena ternyata tidak ada apa - apa atau hal menakutkan lainnya dibalik pintuku  tadi.

Aku kemudian masuk ke kamar dan menutup pintu kamarku. Aku harap kejadian ini tidak terulang lagi di kemudian hari, dan ini adala kejadian yang terakhir kali yang aku rasakan. Ketika aku sudah duduk dipinggiran kasurku, aku teringat ada notifikasi dari handphone-ku yang tadi benar - benar mengaggetkanku.

Ketika aku berdiri dan beranjak ke depan meja kerjaku, entah kenapa bulu kuduk ini kembali berdiri, terasa hembusan angin dingin berhembus dari belakang lututku, aku yang sudah mengambil handphoneku tidak menggubris apa yang aku rasakan barusan.

Terlihat dari layar handphoneku ada notif pesan dari pengirim yang bertuliskan angka 1 dan pesan yang tertulis membuatku terkaget dan aku langsung mematikan handphone tersebut. Tidak ada lagi pesan yang ingin aku baca dari pengirim itu, dan aku tidak ingin kejadian ini terulang lagi.


Pengirim Pesan : 1
"aku ada disini"

23 Januari 2017
03.27.54


0 Response to "Cerpen "Aku Tau Kamu Ada""

Posting Komentar

*Berkomentarlah sesuai dengan isi postingan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel