A New Journey - Teh90blog

A New Journey


Tidak terasa sekarang aku udah kuliah, anak yg no life sejak kecil ini akhirnya masuk bangku perkuliahan dan jadi mahasiswa. Sebenarnya nggak banyak sih perubahannya, magernya masih sama, masih suka main game dan bersikap bodoamat terhadap apapun. Namun ternyata hal-hal yang baru mulai kutemukan dan akhirnya kutulis di blogku.

Oke nggak usah lama basa-basinya, nanti di dalem ceritanya kalian bakalan kenal kok sama aku. Jadi nggak usah pake perkenalan :v

Gara-Gara Anjing 

Author : pratama production


Pagi yang cerah mengawali hariku kali ini, wajah dari sang mentari yang mulai tampak di ufuk timur disambut dengan gema dari ayam jantan yang telah mulai berkokok bergantian tanpa henti menambah indahnya pagi ini. Namun hal itu tampaknya belum bisa membangunkanku dari mimpi.

Ya memang beginilah keadaannya, tidak ada yang bisa membangunkanku kecuali jika Ibuku sendiri yang melakukannya. 

Hal itulah yang menjadi kendalaku waktu awal masuk kuliah, terutama waktu OSPEK atau biasa disebut dengan PKKBN di universitasku. Kebetulan sekali hari itu adalah hari pertamaku untuk menjalani PKKBN. Udah aku itu no life orangnya malah disuruh nglakuin hal yang ribet. 

Menurutku hal semacam PKKBN itu nggak ada manfaatnya dan hasil yang didapat cuma rasa lelah di badan. Orang lain banyak yang bilang kalo PKKBN itu buat ngenalin suasana kampus dan biar nambah temen yang satu universitas dari jurusan yang lain. Menurutku itu semua adalah omong kosong belaka. Teman nggak bisa didapet cuma dari nglakuin aktivitas nggak jelas selama seminggu. Kalaupun dapat temen nanti setelah kegiatan itu selesai pun akhirnya orang yang kita anggap temen itu udah ngilang entah kemana, sibuk dengan urusannya sendiri.

Sebagai penulis disini aku mengatakan begitu ya karena nggak ada bahan epic selama PKKBN yang bisa kutulis, semua kegiatan itu serasa nggak guna dah bagiku. Satu-satunya hal yang kudapat selama PKKBN yaitu lagu mars dari universitasku, untuk selain itu aku nggak tau dapet apa. Yang jelas kudapat hanyalah rasa kesal dan lelah tiap harinya karena disuruh berangkat sekitar jam 6 pagi dan pulang sekitar jam 5 sore. It's waste my time.

Terlepas itu semua kenalin nih aku dari jurusan HI dari universitas yang nggak terkenal di Jawa. Ya walaupun pada awalnya aku sempat agak kesal karena masuk ke universitas ini namun sekarang lambat laun aku sudah mulai bisa menerimanya. Untuk alasan kenapa aku kesal ya salah satunya udah kujelasin di paragraf-paragraf sebelumnya.

Oke sekarang aku skip aja perihal PKKBN dan fokus ke kehidupanku yang no life ini selama di kampus.

Kehidupanku selama di kampus pada awalnya terdengar sangat simple, hal menarik yang pertama kali kudapat yaitu bisa tau bagaimana rasanya berada di masyarakat yang majemuk. Aku sejak kecil selalu hidup di lingkungan pedesaanku saja, tidak pernah pergi ke luar provinsi sekalipun kecuali pada saat acara study tour sekolah. Oleh karena itu aku belum pernah mengerti bagaimana hidup di lingkungan yang dipenuhi dengan orang yang berbeda latar belakangnya secara sosial dan budaya.

Waktu pertama kali aku menuju kelas aku bertemu dengan Mafhan, dia adalah orang pertama yang kukenal dalam kelasku. Katanya ia berasal dari luar Jawa tapi logat bahasanya sangat mencerminkan kalo dia orang Jawa, ternyata dia memang bisa bahasa Jawa karena memang sudah lumayan lama tinggal di Jawa.

Sesampainya di kelas ternyata semuanya tengah sibuk berkenalan satu sama lain dan saling bercanda dengan belajar bahasa daerah masing-masing. 

Saat itu yang paling aktif adalah Nanda, dia adalah orang yang pandai bicara dan suka dengan lagu dari Guyonwaton. Padahal saat kutanya darimana asalnya dia mengatakan kalau dia berasal dari Jawa Barat tapi dia suka dengan lagu daerah Jawa Tengah. Dia juga lumayan lancar berbahasa jawa walaupun logatnya masih sunda.

"Dav, Ajari aku B. Jawa dong," Kata Nanda setelah kenal denganku dan tau kalo aku berasal dari Jawa.

"Kan tadi kayaknya lu udah bisa bicara pake B. Jawa. Trs mau belajar B. Jawa yang mana?" Jawabku ramah

"Gini, aku mau takon, B. Jawanya anjing kui opo?" Tanyanya masih dengan Bahasa yang dicampur antara Bahasa Indonesia dengan B. Jawa.

Aku pun menjawabnya dengan perlahan dan setelah itu tanpa kusangka dia berteriak ke Ariyanti yang asalnya dari Jawa juga sama sepertiku. 

"Oi Ariyanti, koe asu" Teriaknya sambil tertawa seperti nggak ada salah sama sekali. 

Seketika semua temen kelasku yang dari Jawa langsung terkejut sambil menatap wajah Nanda yang malah tampak kegirangan.

"Sopo sing ngajari?" Jawab Ariyanti seketika. Dia mulai menanyakan siapa yang memberi tau kata itu kepada Nanda. 

"Ini anak Klaten, podo kayak koe." Jawab Nanda sambil menunjukku. Klaten adalah nama daerah asalku. 

"Bukan.... Bukan aku woi" Aku mencoba untuk membela diri. 

Setelah itu suasana kelas pun ramai karena Nanda terus-terusan mengulang kata yang baru kuajarkan itu ke semua orang yang asalnya dari Jawa. Aneh memang tapi menurutku itu adalah momen yang nggak akan pernah kulupakan selama hidupku.

0 Response to "A New Journey"

Posting Komentar

*Berkomentarlah sesuai dengan isi postingan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel