Ulas alur dan Review Film Assassin Creed (2016) - Teh90blog

Ulas alur dan Review Film Assassin Creed (2016)


Setelah kemarin saya telah membahas tentang film horror, sekarang mari kita beralih ke film action adventure. Seperti yang telah tertulis di judul, film yang akan saya bahas kali ini adalah Assassin Creed yang rilis pada 2016 lalu.

Film Assassin Creed merupakan film action yang diangkat dari serial game dengan tajuk yang sama, menceritakan tentang organisasi pembunuh bernama Assassin yang melindungi Apel Eden dari tangan Templar. Film ini disutradarai oleh Justin Kurzel dan dibintangi oleh aktor seperti Michael Fassbender, Marion Cotillard, Jeremy Irons, Brendan Gleeson dan Michael K. Williams.

Dikarenakan postingan ini menyajikan alur cerita film. Maka dari itu, saya mau mengingatkan kalian bahwa postingan ini berisi SPOILER. Bagi kalian yang tidak mau terkena SPOILER, silahkan langsung saja scroll ke bawah sampai ke bagian Review Film.


Alur Cerita

Cerita bermula di tahun 1492, tepatnya di wilayah Andalusia, Spanyol. Saat itu, terdapat perseteruan antara anggota Templar dengan Assassin yang saling memperebutkan Apel Eden yang konon berisi benih dosa pertama dari umat manusia, serta kunci kebebasan bagi siapapun yang dapat memecahkan kodenya. Assassin bertugas melindungi apel Eden dari Templar, karena seluruh masa depan Assassin dipertaruhkan dalam apel tersebut.

Di masa itu, Aguilar merupakan salah satu anggota Assassin yang bertugas melindungi Apel Eden. Di suatu tempat yang terpencil, dia mengorbankan jari manisnya sebagai sumpah setia sebagai anggota Assassin. Aguilar secara resmi dilantik dan menerima tugasnya sebagai Assassin untuk melindungi Apel Eden dari kekuasan Templar. 

Scene lalu berpindah ke tahun 1989, tepatnya di Baja California, Meksiko. Saat itu, terdapat seorang anak bernama Cal yang harus melihat ibunya tewas terbunuh oleh ayahnya sendiri menggunakan pedang yang sama persis seperti pedang yang dimiliki oleh Aguilar di awal scene tadi. 

"Darahmu bukan milikmu, Cal. Mereka telah menemukan kita."  Ucap ayah Cal dengan tatapan dinginnya.

Sesaat setelah itu, terdengar suara dari beberapa mobil Jeep yang mulai mengerubungi rumah Cal. Ayahnya pun langsung memerintahkannya untuk pergi dan hidup dalam bayangan. 

Cal pun sontak berlari ke luar rumahnya, entah menuju kemana arahnya, yang pasti dia pergi menjauh dari rumahnya saat itu.

Scene kemudian berganti lagi ke 30 tahun setelahnya, Cal terlihat telah mendekam di penjara dan siap untuk dihukum mati akibat tindakan pembunuhan. Hukuman berupa suntik mati telah berada di depan mata Cal. Satu persatu obat mulai disuntikkan ke tubuh Cal hingga perlahan kesadarannya pun mulai hilang.

Cal pun akhirnya dinyatakan tewas, namun ternyata dia kembali tersadar di ruangan khusus dengan seorang ilmuwan duduk di sampingnya, ilmuwan itu bernama Dr. Sofia Rikkin yang kemudian mengatakan bahwa Cal masih hidup dan selamat dari eksekusinya kemarin.
Dr. Sofia dan Cal

Dr. Sofia menjelaskan bahwa dia membutuhkan bantuan dari Cal, dan Cal juga membutuhkan bantuan darinya. Dengan keadaannya yang masih setengah sadar, Cal mulai berjalan merangkak menuju ke tempat dimana dia dapat melihat dunia luar. Sekilas tampak bahwa dia sedang berada di sebuah fasilitas khusus yang masih belum dia ketahui jawabannya.

Cal berjalan terhuyung - huyung sampai akhirnya berdiri tepat di jendela fasilitas itu. Sempat terpikir dalam benaknya bahwa dia akan loncat dari tempat itu dan mengakhiri hidupnya sekali lagi, namun Dr Sofia mencegahnya dan memberikan penjelasan bahwa dia saat ini berada di dalam tempat rehabilitasi bernama Yayasan Abstergo di Madrid. Dr Sofia juga mengatakan bahwa Cal disitu bukanlah seorang tahanan, dan dia menjanjikan memberikan Cal hidup bebas jika tujuannya telah tercapai. 

Tujuan Dr Sofia ternyata adalah menemukan lokasi Apel Eden yang telah hilang tanpa jejak setelah Aguilar berhasil mengamankannya. Alasannya membutuhkan Cal adalah karena dia merupakan keturunan langsung dari Aguilar yang nantinya dapat menuntunnya ke lokasi Apel Eden dengan menggunakan alat bernama Animus

Animus ini digambarkan sebagai alat yang memproyeksikan ingatan leluhur seseorang lewat proyeksi otak yang memiliki DNA yang sama. Dengan bantuan senjata peninggalan Aguilar, Dr. Sofia dapat mencocokkan DNA dari Aguilar dengan DNA dari Cal dan kemudian memproyeksikan ingatan Aguilar pada zaman dahulu lewat Animus tersebut. 
Animus yang digunakan untuk memproyeksikan ingatan Aguilar

Sekilas, alat itu tampak seperti game virtual reality dimana Cal akan merasakan kembali masa perang pada tahun 1492 saat Aguilar sedang berperang dengan anggota Templar untuk melindungi putra dari Muhammad Saleh yang akan dibunuh oleh para anggota Templar. 

Cal secara otomatis memperagakan gerakan dan perkataan yang dilakukan oleh Aguilar di masa itu. Kesadarannya kini terbagi dengan Aguilar, dan segala hal yang dia lihat adalah keadaan yang terjadi pada tahun 1492. Di scene itu, kita akan disuguhi pembunuhan khas Assassin yang suka menyerang secara diam diam seperti layaknya dalam video game.

Setelah Animus dimatikan, Cal mulai berhalusinasi seakan Aguilar membuntutinya kemanapun dia pergi. Cal ternyata juga langsung fasih menggunakan gerakan seperti yang dilakukan oleh Aguilar, mulai dari bela diri dengan tangan kosong, menggunakan pedang, dia bahkan sampai bisa mengalahkan beberapa penjaga di kamarnya. 

Dr Sofia pun menjelaskan bahwa itu hanyalah halusinasi saja. Cal mungkin mengalami halusinasi yang parah karena ingatannya baru saja disatukan dengan ingatan leluhurnya, Aguilar. Jadi, menurutnya berhalusinasi merupakan hal yang wajar terjadi pada Cal. 

Walaupun begitu, Cal merasa aneh pada dirinya. Sosok Aguilar seakan mengawasi apapun yang dia lakukan saat ini. Halusinasinya itupun semakin bertambah parah setiap harinya sampai pada akhirnya Cal mulai merasa gila. 

Dr Sofia mulai mendapatkan tekanan dari ayahnya bahwa Cal harus melakukan tes Animus lagi. Pihak Templar mulai memaksakan kehendaknya Apel Eden harus ditemukan dalam waktu dekat. Namun, ternyata hal tersebut belum disetujui oleh Dr Sofia, dia menganggap bahwa Cal harus sehat terlebih dahulu sebelum melakukan tes itu lagi. 

Saat sedang makan di kantin, Cal mulai didekati oleh seseorang bernama Mousa, dia mengatakan bahwa Cal akan membawa mereka menuju Apel, dan jika itu benar terjadi maka tujuan Assassin akan musnah. Mousa seakan mengetahui apa yang dirasakan oleh Cal, dia sepertinya juga menjadi bahan projek percobaan itu karena saat memperkenalkan dirinya, Musa mengatakan bahwa ia adalah ahli racun Voodo yang sudah mati 200 tahun yang lalu. Mungkin dia bernasib sama seperti Cal yang harus merasakan menjadi Aguilar di masa 500 tahun yg lalu. 
Bertemunya Cal dan Mousa di kantin

Hari berikutnya, tes itu akhirnya mulai dilanjutkan kembali, Cal akhirnya dipaksa untuk masuk ke Animus karena waktunya telah mepet. Dr Sofia memperingatkan bahwa jika kondisi Cal mulai menurun, maka proyek itu harus dihentikan terlebih dahulu, apapun yang terjadi, karena dia tidak mau Cal harus mati karena projek Animus tersebut. 

Cal kali ini memasuki Animus dengan terpaksa, Dr Sofia telah menyadari hal itu akan berdampak buruk bagi Cal, namun ia tidak dapat melakukan apapun untuk menentang kehendak ayahnya. 

Mesin pun mulai dihidupkan kembali dan disitu mulai diperlihatkan bahwa ternyata Aguilar bersama para Assassin lainnya telah tertangkap oleh Templar. Mereka rencananya mau dieksekusi dengan cara dibakar hidup hidup di depan raja dan ratu sebagai bukti bahwa mereka adalah pendosa yang menghalangi mereka meraih tujuannya.

Tiang pun sudah disiapkan, lengkap dengan kayu bakar dibawahnya, rantai yang besar memborgol tangan dan kaki Aguilar untuk mencegahnya kabur. Namun, saat detik - detik terakhir api mulai membakar dirinya, Aguilar ternyata mampu melepaskan diri dari borgol itu lalu kemudian melarikan diri bersama dengan salah seorang rekan wanitanya yang juga Assassin. 

Dalam scene selanjutnya, kita akan disuguhkan pelarian Assassin yang dipenuhi dengan teknik parkournya, sampai akhirnya adegan diakhiri dengan loncatan khas Assassin dari atas gedung. (Buat yang udah pernah main Assassin pasti tau lah scene nya kayak gimana). 

Nampaknya, akibat dari keterpaksaan Cal masuk ke Animus, dia harus mengalami kejang - kejang parah hingga akhirnya projek itu harus dihentikan untuk sementara waktu. Cal harus dirawat di ruangan khusus karena kondisinya makin kritis. Saat perawatannya masih berlangsung, Dr Sofia menjelaskan bahwa jika Cal melakukan hal yang sama lagi, memaksakan dirinya untuk masuk ke Animus, maka dia akan gila secara sepenuhnya dan tidak lagi hidup normal. Dr Sofia juga menunjukkan ruangan dimana disitu berisi orang2 yang melakukan Animus dengan terpaksa, mereka kebanyakan sudah kehilangan akalnya, dan bertingkah layaknya orang sakit jiwa. 

Ternyata, dari kumpulan orang tersebut terdapat Ayah Cal yang selama ini juga menjadi bahan uji coba proyek mereka. Setelah 30 tahun lamanya, Cal akhirnya dapat bertemu lagi dengan Ayahnya dan langsung berniat untuk membunuhnya untuk membalas dendam Ibunya yang mati oleh tangan ayahnya sendiri. Emosi Cal sudah memuncak, sebilah pedang Assassin telah bersiap menghunus leher ayahnya, dan ternyata Ayahnya memang telah memperkirakan ini akan terjadi. 

Ayah Cal lalu menjelaskan mengapa dia harus membunuh Ibu Cal pada 30 tahun lalu, Ibu Cal ternyata telah mengetahui projek ini dan dia memilih untuk mati daripada digunakan sebagai bahan uji coba Animus oleh pihak Templar. Dia juga menjelaskan bahwa yang memiliki darah Aguilar adalah Ibunya Cal, dan otomatis sekarang darah itu menurun kepada Cal, karena ibunya merupakan keturunan langsung dari Aguilar. 

Oleh karena itu, mengapa ayah Cal tidak dapat menyukseskan proyek animus karena dia bukan keturunan langsung dari Aguilar. Sekarang, hanya Cal lah yang memegang takdir Assassin, apakah ia mampu melindungi Apel Eden atau ia akan terus menuruti keinginan Dr Sofia untuk mengetahui lokasi Apel Eden. Semua beban itu ada di Cal sekarang. 

Setelah berdebat dengan Ayahnya, kini Cal langsung secara sukarela mau masuk ke Animus lagi. Dia seakan muak dengan semuanya dan memutuskan untuk membantu Dr sofia mencari Apel Eden. 

Animus kun kembali dihidupkan, kali ini Cal benar-benar menyatu dengan Aguilar dan sepertinya projek berjalan dengan lancar. 

Scene kemudian berpindah ke Aguilar yang sedang mengincar pihak Templar yang memaksa Sultan Muhammad untuk menukar Apel Eden dengan pembebasan anaknya. Sultan Muhammad menyetujuinya, namun sesaat setelah apel itu berada di tangan Templar, Aguilar dan rekannya muncul dari atas untuk menyergap mereka. 

Terjadilah pertempuran yang sengit antara Aguilar dengan Templar yang akhirnya berujung pada kematian rekan Aguilar satu - satunya. Seketika itu juga, Aguilar langsung membabi buta dan menghancurkan musuhnya, namun karena musuhnya terlalu banyak, dia harus pergi menyelamatkan diri. 

Setelah berhasil menyelamatkan diri, Aguilar nampak memberikan Apel Eden tersebut kepada seseorang, menyuruhnya untuk bersumpah melindungi Apel tersebut sampai maut memanggilnya. Orang yang ditemui Aguilar tersebut ternyata adalah Cristopher Columbus dan sekarang Dr Sofia tahu bahwa Apel Eden berada di dalam makam Christopher Columbus. 

Dia dan ayahnya pun segera berangkat, meninggalkan Cal yang masih tersambung dengan Animus di tempat itu. Sementara itu, Mousa dan beberapa orang yang lain mulai membuat kekacauan, sebab Cal harus segera disadarkan dan harus mengambil kembali Apel Eden yang kini lokasinya telah diketahui oleh Templar. 

Cal mulai mendapatkan penglihatan dimana dia melihat beberapa leluhur Assassin mulai mengerubunginya. Disitu juga dia kemudian dilantik menjadi assassin dan akhirnya menyadari bahwa ia harus merebut kembali Apel Eden demi kelangsungan hidup Assassin. 

Scene berpindah ke Balai Utama Templar, yang letaknya di kota London. Di tempat itu Dr Rikkin, yang merupakan ayah dari Dr Sofia rencananya akan melakukan pidato dan menyelesaikan tugas dari Templar untuk mengungkap kode dari Apel Eden. Namun, tanpa dia sadari ternyata Cal dan teman-temannya telah berhasil menyusup ke dalam tempat itu dan berencana untuk merebut Apel Eden. 
Dr. Rikkin yang berusaha untuk memecahkan isi Apel Eden

Dengan pakaian khas Assassin, Cal mulai melakukan pergerakannya saat Dr Rikkin mulai memulai pidatonya, langkah demi langkah ia lakukan dengan sangat hati-hati sampai pada akhirnya dia berhasil menebas leher Dr Rikkin dan merebut Apel Eden dari tangannya. 

Semua orang yang berada di ruangan itu pun langsung panik, mereka berhamburan lari ke luar ruangan dan keadaan itu dimanfaatkan oleh Cal untuk melarikan diri. 

Scene kemudian ditutup dengan Cal dan teman temannya yang berada di atas gedung, memegang Apel Eden sambil mengamati keadaan kota London dari atas gedung itu. Dan akhirnya film pun selesai.


Review Film Assassin Creed

Film ini katanya mengadaptasi langsung dari serial game Assassin Creed yang telah berulang kali meraih kesuksesan di pasarnya. Namun, saat diadaptasi menjadi film kok kesannya ada yg kurang ya...

Scene film ini diawali dengan banyaknya time travel. Yang pertama dari tahun 1492, saat Aguilar baru dilantik menjadi Assassin, lalu berpindah ke tahun 1989 Dimana Cal yang masih kecil melihat ibunya terbunuh, lalu pindah lagi ke 30 tahun setelahnya saat Cal akan dieksekusi mati.

Yang saya sayangkan adalah di bagian Cal saat dia masih kecil. Selama kurang lebih 10 menit berlangsung kita hanya disuguhkan momen dimana Cal bersepeda lalu melihat Ibunya telah mati terbunuh oleh Ayahnya. Mobil yang mengepung rumah Cal pun tidak diberitau darimana dan apa tujuannya.

Menurutku scene itu terlalu nanggung. Kenapa scene itu tidak dibuat flashback aja saat Cal bertemu dengan ayahnya di dalam laboratorium itu. Nah, saat dia berdebat ama ayahnya barulah taruh scene flashback dimana dulu ibunya terbunuh oleh Ayahnya. Kukira dengan begitu alur cerita di awal film lebih tertata rapi.

Terlalu banyak time travel di awal film akan membuat bingung penonton, walaupun mungkin efeknya nggak begitu besar.

Hal lain yang menurut saya sangat disayangkan dalam film ini adalah pada bagian teman teman Cal. Selama film berlangsung, kita hanya diberitahu salah satu orang saja yang bernama Mousa, yang ternyata menjadi bahan percobaan Animus sama layaknya Cal. Padahal, saat konflik mulai memuncak, terdapat beberapa orang lainnya yang membantu Cal. Nah, orang - orang tersebut tidak diberitahu latar belakangnya. Bahkan, Cal pun belum mengenal mereka.

Lalu, apa akibatnya? Saat bertarung, kita sebagai penonton tidak memiliki empati jika ada salah orang tersebut mati. Ya mau berempati gimana kalau sepanjang film nggak dijelasin mereka perannya jadi apa. Jadi kalau mereka mati pun ya yaudah, kayak nggak ada efeknya ke film gitu lho...

Namun, dibalik kekurangannya itu, film Assassin Creed ini sudah menyajikan alur cerita yang cukup menarik. Apalagi saat scene Aguilar melarikan diri dari kejaran Templar, teknik parkour yang ditampilkan dalam film ini sangat detail dan mungkin itulah nilai plus yang dapat saya nikmati. Termasuk adegan lompat dari atas gedung, the best dah pokoknya. 

Assassin Creed juga telah berhasil menghidupkan karakter Aguilar yang merupakan penjaga Apel Eden. Walaupun penampilan Aguilar tidak terlalu lama, namun scene Aguilar lah yang sangat ditunggu oleh penonton. 

Untuk aktornya sendiri, tidak usah diragukan lagi karena film ini dibintangi oleh Michael Fassbender yang telah sukses membintangi film seperti X-Men: First Class, Alien Covenant, dan Prometheus.

Pada intinya, film Assassin Creed ini memang lebih mengutamakan timeline dan action daripada karakter tiap tokohnya. Mungkin sutradaranya ingin membuat kita menikmati alur ceritanya daripada jatuh ke dalam emosi tiap tokoh yg ditampilkan. 

Overall, ini film recommended banget buat kalian yang suka genre action, ataupun kalian yang suka main game Assassin Creed.

Untuk nilai dari saya pribadi, dari skala 1 - 10 saya akan memberi nilai 7 karena film ini memiliki nilai plus dari segi aktingnya, dan beberapa teknik bela diri dan parkour yang mengadaptasi dari game aslinya. Terkhusus juga karena ada burung Elang itu yang otomatis mengingatkan penontonnya ke game Assassin Creed.


Penutup

Mungkin itu saja isi dari postingan ini. Buat kalian yang punya kritik maupun saran silahkan tulis saja di kolom komentar di bawah.

Jangan lupa kunjungi terus teh90blog.com untuk mendapatkan info terkait alur cerita film lainnya.

Terima kasih.

0 Response to "Ulas alur dan Review Film Assassin Creed (2016)"

Posting Komentar

*Berkomentarlah sesuai dengan isi postingan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel