Kisah Hero Alucard: Sang Ksatria yang Terbuang - Teh90blog

Kisah Hero Alucard: Sang Ksatria yang Terbuang

Sebuah peperangan yang besar berakhir dengan indah bagi Moniyan. Light's Order bersama dengan para Penjaga Perbatasan Imperial telah berhasil memusnahkan benteng iblis di jalur Moniyan dan Barren Land, memaksa iblis mundur kembali ke pedalaman Forsaken Waste. Semua warga Empire menyambut berita itu dengan gembira karena sekarang para iblis tidak punya kekuatan untuk menyerang mereka lagi.

Akan tetapi, semua itu berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh Alucard muda. Baginya, perang itu hanyalah kenangan yang mengerikan akan rasa sakit dan kesengsaraan. Perang itu telah merenggut Ayahnya yang tergabung dalam resimen kedua, kabarnya resimen itu terkepung oleh musuh dan akhirnya menghilang tanpa jejak. Para Light's Order pun akhirnya memutuskan bahwa anggota resimen kedua yang hilang telah dinyatakan meninggal.

Tak hanya itu, ternyata semua anggota resimen kedua tidak diberi penghormatan dan pujian atas pengorbanan mereka, mereka bahkan diberi label "tidak patuh" dan dikritik karena kurangnya disiplin hingga akhirnya dapat terkepung oleh serangan musuh. Ini merupakan pukulan besar bagi Alucard, yang selama ini menganggap ayahnya sebagai pahlawan dan panutan. Semua orang kini mengejek Alucard dan menghinanya atas kegagalan yang ayahnya lakukan.


Menghadapi rasa malu dan semua ejekan itu, api balas dendam akhirnya mulai berkobar dalam diri Alucard, dia bertekad untuk membawa kehormatan bagi nama ayahnya sekaligus melenyapkan semua iblis di Land Of Dawn. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi menuju ke Monastery of Light yang kuno dan misterius. 

Alucard langsung diterima dengan baik disana karena mereka tau bahwa Alucard merupakan anak yatim piatu dari seorang prajurit yang tewas. Monastery of Light memang dipenuhi oleh orang yang suci dan baik, mereka bahkan menawarkan pelatihan khusus bagi Alucard untuk dapat mewujudkan ambisinya, yaitu memusnahkan seluruh iblis di Land of Dawn demi kehormatan ayahnya.

Bertahun - tahun setelahnya, Alucard mempelajari berbagai keahlian bertarung di Monastery of Light. Dengan bakat alami dan tekadnya yang tidak pernah padam, dia segera menjadi murid yang paling menjanjikan di antara teman - temannya. Selama masa latihannya, Tigreal, komandan Light's Order yang pernah bertarung di resimen kedua bersama ayahnya, sering mengunjungi Alucard di Monastery of Light, mengajarinya berbagai keahlian bertarung tingkat lanjut tentang tindakan heroik ayahnya.

Tigreal terkenal di seluruh Empire pada saat itu, dan Alucard sangat menghormatinya, dia bahkan menganggapnya sebagai saudara laki-laki. Akan tetapi, Tigreal terlihat selalu menyembunyikan sesuatu pada Alucard. Setiap kali dia menyebutkan pertarungan terakhir ayahnya, Tigreal selalu saja terdiam, menunduk dengan tatapannya yang suram, tampak seperti seseorang yang sedang merenung akan suatu hal. Alucard hanya bisa menyimpulkan bahwa mungkin saja ayahnya masih hidup dan sedang menunggunya di suatu tempat.

Pada usianya yang ke 18 tahun, Alucard akhirnya menyelesaikan seluruh pelajaran dan persiapan formalnya. Didukung oleh Tigreal, ia kemudian dilantik menjadi Abiter of Light Monastery. Alucard lalu diperintahkan untuk pergi dan melenyapkan iblis serta kawanannya yang tersembunyi di seluruh dunia. Pedang besar tua peninggalan ayahnya kini telah digenggamnya dengan erat. Didorong oleh kebenciannya yang mendalam terhadap iblis, Alucard dengan cepat langsung terkenal sebagai pemburu iblis terhebat di dunia.

Akan tetapi, sebuah insiden tidak terduga terjadi selama operasi perburuan iblis di perbatasan Barren Land. Tangan kanan Alucard terluka oleh sihir yang ditanamkan oleh iblis yang dilawannya. Luka itu nampak seperti kutukan, awalnya hanya berbentuk goresan, namun lama-lama menyebar sampai ke lengannya. Untuk mencegah penyebaran ke seluruh tubuhnya, Alucard kemudian meminta seorang pandai besi tua untuk membantunya menempa sepasang sarung tangan. 

Tak disangka, pandai besi yang ditemui oleh Alucard ternyata adalah seorang anggota dari Light's Order yang dulu membantu mundurnya pasukan bersama dengan ayah Alucard. Pandai besi itu mengenali pedang besar yang ada di tangan Alucard yang mengingatkannya pada peristiwa kelam saat perang dahulu. 

Dia bercerita kepada Alucard bahwa alasan resimen kedua dipaksa memasuki wilayah musuh begitu saja adalah karena para ksatria tingkat tinggi yang saat itu rakus akan kemuliaan dan terlalu impulsif, yang menyebabkan resimen kedua terjebak dalam kepungan musuh. Di dalam keputusasaan, Ayah Alucard memimpin beberapa prajuritnya untuk membantu mundurnya pasukan itu yang dipimpin oleh Tigreal, hingga akhrinya mereka kemudian diserbu oleh pasukan iblis dan menghilang. Dia adalah satu - satunya anggota yang selamat, berkat ayah Alucard yang mengulur waktu baginya untuk melarikan diri.


Setelah mengetahui kebenarannya, Alucard kembali ke ibukota dan menanyai Tigreal tentang pertempuran itu dan mengapa dia tidak memberitahunya apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu. Melihat Alucard yang dipenuhi dengan amarah, Tigreal mengakui rasa bersalah yang dia rasakan karena meninggalkan pasukannya dan terpaksa menutup mulutnya atas perintah keluarganya. Dia lalu mengungkapkan kesediaannya untuk menebusnya dengan cara apapun yang dia dapat lakukan, bahkan mengklaim bahwa dia akan memberikan nyawanya jika hal itu diperlukan. 

Namun, Alucard tidak dapat membunuh Tigreal begitu saja, walaupun dia tahu bahwa Tigreal adalah salah satu penyebab ayahnya meninggal, namun dia juga ingat bahwa selama ini Tigreal selalu baik padanya. Dia tidak tega untuk membunuh Tigreal, tapi dia juga tidak dapat memaafkannya.

Demi kehormatan ayahnya, Alucard lalu meminta Empire untuk mengungkapkan kebenaran resimen kedua demi memulihkan nama Ayahnya. Namun, para ksatria dalam pertempuran itu kini telah menjadi salah satu tokoh terkuat di Empire. Mereka dengan mudahnya menolak permintaan Alucard dan mengusirnya dari ibukota. Selain itu, Monastery of Light yang suci sekarang juga sangat menentang keberadaan Alucard akibat luka di tangannya yang tidak wajar, mereka bahkan berulang kali memanggilnya sesat. 

Untuk waktu yang lama, kebencian mendalam Alucard terhadap iblis dan keinginannya untuk memulihkan kembali kehormatan Ayahnya telah mendorongnya ke dalam misi untuk menjadi seorang Arbiter of Light. Tapi sekarang, dihadapkan dengan Empire yang telah mengkhianati ayahnya, dan Monastery of Light yang memperlakukannya dengan tidak baik, Alucard membuat keputusan yang singkat, yaitu mengkhianati Monastery of Light dan berjuang untuk dirinya sendiri.

Bertahun - tahun berikutnya, Alucard mulai mengembara di Land of Dawn, memusnahkan iblis ke manapun dia pergi dengan caranya sendiri dan mencari petunjuk tentang kebenaran ayahnya. Tangan kanan iblisnya tidak hanya memberinya kekuatan besar, tetapi juga menjadi elemen yang tidak stabil dan terpaksa dia sembunyikan di bawah baju besinya yang berat.

Setelah serangkaian pertempuran yang hebat, Alucard kini dikenal sebagai salah satu petarung paling legendaris di Moniyan. Setelah itu, semua orang tahu bahwa dimanapun iblis merajalela, pemburu iblis dengan tangan kanan gelap pasti akan turun dari langit dan tidak membiarkan siapapun dari mereka hidup setelah melihat pedangnya.

Tamat


Amanat

Dari kisah Alucard diatas, kita dapat memahami bahwa kehormatan keluarga adalah hal yang patut kita perjuangkan apapun keadaannya. Seperti yang dilakukan oleh Alucard, sejak Ayahnya hilang dalam pertempuran, dia terus berjuang untuk mengembalikan kehormatan ayahnya. Meskipun itu semua harus dia lakukan sendirian, meski pihak dari Empire dan Monastery of Light tidak mendukungnya, namun Alucard masih teguh dengan pendiriannya dan berjuang dengan kekuatannya sendiri.

Kata - Kata Alucard

Demons shall bath in their blood! The light belongs to the righteous
Iblis harus mandi dengan darahnya sendiri! Cahaya akan selalu meliputi kebaikan

Demons, be prepared for a bloodbath of you own making
Iblis, bersiaplah untuk pertumpahan darah yang kalian buat sendiri

Nothing can stop me once I've drawn my sword
Tidak ada yang dapat menghentikanku ketika aku sudah menghunuskan pedangku

The fight is my sole purpose
Pertarungan adalah tujuan pribadiku

Try not to drag me down
Cobalah untuk tidak membuatku jatuh

I will find the truth
Aku akan menemukan kebenaran

Silent and surrender are both a form of betrayal
Diam dan menyerah adalah 2 bentuk pengkhianatan

Fear and surrender are not in my vocabulary
Takut dan menyerah tidak ada dalam kamusku

Demons! I'll clean this land with your blood
Iblis! Aku akan membersihkan tanah ini dengan darah kalian

I shall not rest until I restore my father's glory
Aku tidak akan istirahat sampai aku mengembalikan kehormatan ayahku

Ultimate
Begone darkness!
Pergilah kegelapan

Death
I don't want to die
Aku tidak ingin mati

***

Mungkin itu saja isi postingan saya kali ini. Jika ada yang ingin kalian tanyakan silahkan tulis saja di kolom komentar.

Jangan lupa kunjungi terus teh90blog.com untuk mendapatkan info - info menarik terkait game Mobile Legends.

Terima kasih

0 Response to "Kisah Hero Alucard: Sang Ksatria yang Terbuang"

Posting Komentar

*Berkomentarlah sesuai dengan isi postingan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel