The Crucifixion (2017) Review
02/12/21
0 Komen
Lama rasanya saya tidak membahas film horor lagi, terakhir kali bahas film horor apa yaa, The Medium keknya, itu pun sudah sekitar satu bulan yang lalu. Oleh karena itu, untuk mengobati rasa kangen saya pada genre horor, akhirnya nemu juga nih film horor yang kayaknya cocok sama selera saya.
The Cruxifixion ini sebenarnya sudah dirilis sejak 4 tahun lalu, tepatnya pada
Bulan juli 2017. Film ini digarap oleh sutradara asal Perancis bernama Xavier
Gens yang karirnya sudah tak diragukan lagi dalam menangani sebuah film dengan
genre horor. Sebut saja karyanya seperti Cold Skin (2017) dan Frontier (2007)
yang cukup sukses mendapatkan hasil respon yang positif dari para kritikus.
Melihat berbagai karya Xavier sebelumnya, tentu saya berharap besar bahwa the
Crucifixion ini bakalan lebih gila dari film horor lainnya. Namun apakah
ekspektasi saya tersebut benar?
The Crucifixion menceritakan kisah tentang seorang jurnalis bernama Nicole
Rawlins (Sophie Cookson) yang sedang ditugaskan untuk meliput berita mengenai
kematian sister Adelina Marinescu (Ada Lupu), seorang biarawati yang diduga
dibunuh oleh pastornya sendiri karena dianggap telah dirasuki oleh setan, atau
bahasa inggrisnya yaitu possessed. Atas kejadian tersebut, sang pastor beserta
4 biarawatinya yang ikut dalam ritual pengusiran setan tersebut akhirnya
dipenjara atas tuduhan pembunuhan. Kasusnya berakhir disitu karena pastornya
yang dianggap bersalah dan biarawati yang menjadi korban juga telah
dikuburkan. Akan tetapi, menurut Nicole ada sesuatu yang janggal dalam
peristiwa itu sehingga dia memutuskan untuk mencari tahu sendiri mengenai apa
yang sebenarnya terjadi kepada sister Marinescu.
Singkat cerita, Nicole kemudian pergi untuk mewawancarai pastor yang diduga
menjadi pelaku utama atas kematian sister Marinescu tersebut. Namun saat
ditanya, sang pastor malah menolak bahwa dia yang membunuh sister Marinescu.
Dia berdalih bahwa saat itu sang biarawati memang sedang kerasukan oleh iblis
yang sangat jahat sehingga dia terpaksa harus menyalibnya dan tak memberinya
makan selama 3 hari untuk melancarkan proses pengusiran setan. Dia bahkan
telah mendapatkan nama setan yang merasuki tubuhnya sehingga proses
pengusirannya mungkin sebentar lagi akan selesai. Akan tetapi, ketika proses
pengusirannya akan berakhir, Bishop Gornik tiba - tiba datang dan langsung
menghentikan semuanya sehingga pengusiran setan tersebut gagal dan akhirnya
sang iblis merenggut nyawa sister Marinescu saat berada dalam perjalanan
menuju rumah sakit.
Mendengar penjelasan dari pastor, misteri kematian ini pun semakin luas dan
dari situlah jalan cerita film ini dimulai.
The Crucifixion ini menjadi film dengan genre horor mystery yang sangat
kental. Sejak awal film ini, dapat terlihat jelas bahwa genre horor
mystery-nya tuh dapet banget, contohnya saja saat scene di menit awal film.
Scene awalnya itu menampilkan seorang biarawati yang sedang kerasukan lalu
disalib, namun karena publik menganggap itu semua merupakan hal yang tidak
masuk akal, alhasil sang pastor lah yang menjadi kambing hitam dan akhirnya
harus mendekam dalam penjara. Nah, dari peristiwa tersebut mulai terdapat hal
yang janggal nih, apakah pastor tersebut memang benar benar melakukan
pengusiran setan, ataukah dia hanya menyiksa biarawati itu tanpa alasan yang
jelas?
Seiring berjalannya film, jawaban dari berbagai misteri tersebut terasa
semakin buram karena nantinya terdapat peristiwa lain yang seolah mengatakan
jika sister Marinescu memang dibunuh oleh iblis. Namun ada juga orang lain
yang mengatakan bahwa memang pastor itu saja yang salah karena dia memang
kurang berpengalaman dalam hal pengusiran setan. Konsep mengenai siapa yang
benar dan siapa yang salah membuat kita bertanya - tanya mengenai apa sih yang
sebenarnya terjadi dengan biarawati tersebut.
Nah, bebarengan dengan genre mystery yang dominan, film ini juga tak lupa
dengan genre horornya yang terkesan nggak nanggung juga. Beberapa jumpscare
yang ditampilkan sukses membuat saya terkejut karena model film horor dengan
aksi pengusiran setan sejak dulu emang udah bikin saya lebih takut jika
dibandingkan dengan film horor lainnya. Kayak gimana ya, realistisnya itu
lebih dapet aja gitu kalo ngelihat orang ngusir setan sekalipun itu di film
doang. Oleh karena itu juga film pengusiran kayak
The Medium
kemarin sukses membuat saya merinding sepanjang filmnya.
"Berhati - hatilah kepada siapa kau berdoa"
Film ini berhasil menceritakan tentang konsekuensi bagi orang yang meragukan
koneksinya dengan Tuhan, bahwasannya iman setiap manusia dengan Tuhan mereka
itu harus kuat, karena jika iman mereka lemah, iblis akan selalu mengambil
kesempatannya untuk meracuni pikiran mereka dengan kebencian. The Crucifixion
seolah menyadarkan kita bahwa pertolongan Tuhan selalu ada pada setiap
manusia, entah itu bagi kalian yang beragama maupun tidak, Tuhan selalu
memberikan pertolongan-Nya.
Semua hal itu tergambar jelas pada Nicole yang awalnya tak mempercayai adanya
pertolongan dari Tuhan, dan karena lemahnya iman yang dimilikinya tersebut,
dia akhirnya menjadi sasaran empuk bagi iblis yang merasuki biarawati
sebelumnya.
Film ini sangat asik buat ditonton, berbagai kelemahan yang muncul juga tak
begitu fatal sehingga tidak mengurangi mood saya untuk menontonnya sampai
akhir.
Score
7/10
The Crucifixion sangat worth it buat kalian tonton, namun usahakan jangan
nonton sendirian karena jumpscare yang muncul bisa saja membuat kalian
jantungan seketika :v
Film ini juga sangat recommended sekali buat kalian yang suka dengan genre
mystery yang sebagian filmnya emang memiliki ending yang susah buat ditebak.
Jadi, siapkan otak kalian saat menontonnya agar tidak kehilangan petunjuk yang
nantinya berhubungan dengan pemecahan masalah di ending filmnya.
Trailer
***
Itulah yang dapat saya sampaikan terkait review The Crucifixion (2017). Jika
ada kritik maupun saran dari kalian, silahkan tulis saja di kolom komentar.
Jangan lupa untuk selalu kunjungi
teh90blog.com untuk
mendapatkan konten
review film
menarik lainnya.
Terima kasih.
TAGS:
Review Film
Topik Lainnya
0 Response to "The Crucifixion (2017) Review"
Posting Komentar
*Berkomentarlah sesuai dengan isi postingan