Meander (2020) Film Review
21/10/21
0 Komen
Terjebak dalam sebuah ruangan dengan penuh jebakan tentu merupakan sebuah konsep yang biasa, akan tetapi, bagaimana jika ruangan itu sempit sampai buat berdiri aja gabisa? Tentu udah beda lagi ceritanya. Film garapan Mathieu Turi ini memang memukau bagi saya sejak awal, dengan mengusung genre thriller sci-fi, Meander seakan membuat saya yang menontonnya merasa ngeri sekaligus bingung atas kejadian apa yang dialami oleh sang karakter utama.
Meander menceritakan tentang seorang perempuan bernama Lisa, yang sedang
mengalami depresi setelah putri satu satunya meninggal. Dilanda kesedihan yang
begitu besar, dia akhirnya dengan sengaja berbaring di tengah jalan, sampai
akhirnya ada sebuah mobil yang menghampirinya. Pria yang ada di dalam mobil
tersebut kemudian menawarinya tumpangan, karena jaraknya saat ini berada
sangat jauh dari pemukiman.
Walaupun sempat menolak pada awalnya, Lisa akhirnya setuju dan memilih numpang sampai ke perkotaan. Di tengah perjalanan, pria tersebut mengenalkan
diri, Adam namanya, seorang pengawas malam yang sangat benci dengan keramaian.
Mereka pun ngobrol santai sambil menikmati perjalanan, sebelum akhirnya
terdapat berita melalui radio mengenai 2 orang wanita yang tewas terbunuh
oleh pria misterius yang ciri - cirinya sama persis dengan Adam yang kini
sedang berada satu mobil dengan Lisa. Dengan cepat Lisa segera mencoba keluar dari mobil yang masih melaju kencang, namun Adam
langsung menginjak rem dengan kuat hingga membuat Lisa pingsan seketika.
Ketika terbangun, Lisa sudah berada di sebuah tempat aneh dengan sebuah gelang
yang bercahaya, yang ternyata ketika waktu yang ada di gelang tersebut telah
habis, terdapat berbagai jebakan yang siap melahapnya sampai hangus tak
bersisa.
Sekilas, Meander memang memiliki konsep yang hampir sama dengan film The Cube
yang rilis tahun 1997 silam. Saking miripnya, banyak orang berkomentar bahwa
film ini merupakan remake dari film The Cube dengan atmosfer sci-fi yang lebih
terasa. Akan tetapi, menurut saya sendiri Meander tidak memiliki kemiripan
sama sekali dengan film lain. Film ini benar - benar baru dan mengusung cerita
yang fresh untuk dinikmati.
Bayangkan saja, sejak awal sampai akhir, karakter yang ditampilkan hanya
berjumlah sekitar 3 orang, jika pembawaan ceritanya salah sedikit saja, pasti
film ini bakalan sangat membosankan. Akan tetapi, ternyata Meander jauh dari
kata membosankan, malah sebaliknya, film ini benar - benar memberikan perasaan
yang mencekam dalam tiap adegannya sehingga membuat orang yang menontonnya
seakan nggak pernah bisa duduk dengan tenang. Napas saya aja bahkan ikut ngos - ngosan waktu nonton film ini, karena ruangan yang nongol pasti selalu sempit.
Oiya, mumpung saya belum lupa, film ini sangat tidak aman bagi penderita
Claustrophobia, karena sepanjang filmnya kalian bakalan nemuin ruang - ruang
sempit yang pastinya bikin ngeri, bahkan ada juga adegan dimana ruangannya
makin disempitkan lagi sehingga Lisa hanya bisa bergerak dengan posisi tubuh
terlentang. Pokoknya, buat kalian yang phobia ruangan sempit, saya sarankan
untuk jangan menonton film ini, daripada ntar kalian nyesel.
Balik lagi ke topik utama, film ini sebenarnya nggak mempunyai cerita yang
sangat kompleks. Akan tetapi, karena penderitaan yang dialami sang karakter
utama begitu banyak, rasanya saya yang nonton kayak udah nggak peduli lagi
sama ceritanya, yang penting karakter utamanya selamat aja dah, atau
setidaknya bisa berdiri aja udah alhamdulillah :v
Berbagai effect suara yang ditampilkan dalam film ini juga patut diacungi
jempol, effek suara yang muncul itu terdengar aneh, tapi bikin ngeri sekaligus
penasaran juga, sehingga membuat unsur horor sci-fi dalam film ini sangat
berasa. Berbagai jebakannya pun terkesan simple namun tetap bikin yang nonton
tuh ikut merasakan kengeriannya, gimana nggak ngeri coba kalo jebakannya bisa
bikin seluruh tubuh langsung melepuh sampe ke tulang - tulang, udah kayak sapi
panggang.
Ending dari film Meander juga sangat susah buat ditebak, walaupun sebenarnya
kemungkinannya hanyalah sang karakter utama itu masih hidup atau mati, akan
tetapi ending yang ditampilkan tetap bikin mind blowing. Banyak orang yang
menyayangkan ending-nya yang bagi mereka terkesan nggantung. Akan tetapi, menurut saya sendiri
ending yang ditampilkan dalam film ini sudah bagus, Mathieu Turi seakan
memberi kebebasan kepada penontonnya untuk memilih apakah Lisa sudah mati atau
masih hidup. Konsepnya hampir sama lah kayak yang ada di film The Platform
dimana nasib dari karakter utamanya nggak diberi detail terlalu jelas.
Score
8/10
Score 8 saya berikan kepada film Meander berkat menariknya konsep cerita yang
ditampilkan. Walaupun konsep ruangan dengan penuh jebakan sudah terlalu biasa
untuk dilihat, akan tetapi film Meander ini menjadikan konsep yang terkesan
biasa tersebut menjadi "next level" sehingga saya yang menontonnya tidak
merasa bosan.
Overall, Meander sangat worth it buat kalian tonton, terlebih buat kalian para
pecinta genre thriller.
***
Sekian yang dapat saya sampaikan terkait review film Meander. Jika ada kritik
maupun saran dari kalian, silahkan tulis saja di kolom komentar.
Jangan lupa untuk selalu kunjungi teh90blog.com untuk mendapatkan review film
menarik lainnya.
Terima kasih.
TAGS:
Review Film
Topik Lainnya
0 Response to "Meander (2020) Film Review"
Posting Komentar
*Berkomentarlah sesuai dengan isi postingan