Zack Snyder's: Justice League (2021) Review
17/08/21
0 Komen
![]() |
image source: https://dcextendeduniverse.fandom.com/wiki/Zack_Snyder%27s_Justice_League |
Saya pada awalnya beranggapan bahwa mungkin Justice League 2017 tidak
bisa ditambal lagi, mengingat begitu banyaknya permasalahan yang ada pada
Warner Bros dan memang saat itu Joss Whedon dengan gamblangnya
menghadirkan tone yang berbeda pada franchise DCEU ini.
Mungkin Justice League 2017 akan terkesan bagus jika film tersebut
berdiri sendiri. Namun, faktanya Justice League merupakan film yang
telah tersusun dari Man of Steel serta Dawn of Justice yang
sudah memiliki tone dark ala Zack Snyder's.
Hasil akhirnya pun sangat jelas, banyak fans DCEU yang kecewa akan adanya
Justice League 2017 dan akhirnya mereka menuntut Zack Snyder's
untuk merilis film ini dengan gayanya sendiri. Yap, itu semua akhirnya menjadi
kenyataan di tahun 2021 ini, Justice League versi
Zack Snyder's akhirnya dirilis dan menurut saya film ini memang
merupakan sebuah masterpiece.
Seperti yang sudah saya katakan di awal postingan ini bahwa
Zack Snyder's Justice League berdurasi 4 jam lebih. Akan tetapi, durasi
panjang tersebut terasa sangat singkat bagi saya waktu menontonnya, karena
film ini berhasil membawakan seluruh inti ceritanya dengan sangat sempurna,
bahkan bagi penonton awam seperti saya yang tidak terlalu mengikuti DCEU.
Zack Snyder's Justice League ini seakan memberikan jalan yang baru bagi
film superhero. Kebanyakan film superhero menampilkan karakter
manusia yang kuat berperang melawan lawan yang jahat, dan hanya seperti itu
saja, tak ada bagian emosional tiap karakter pahlawan super itu sendiri.
Seakan membuat jalannya sendiri, Zack Snyder's Justice League membuat
saya sadar bahwa sebenarnya pahlawan super ternyata juga memiliki masalah
pribadi yang sama dengan manusia awam pada umumnya. Konflik
Aquaman dengan kakeknya, Cyborg dengan ayahnya,
Batman dengan tanggung jawabnya. Semuanya digambarkan secara sistematis
dan hasil akhirnya penonton memiliki rasa iba pada setiap karakter
superhero tersebut, emosinya benar benar dibangun secara perlahan dan
memuncak di waktu yang bersamaan.
![]() |
Para superhero berkumpul |
Satu hal lagi yang sangat menarik bagi saya adalah black suit Superman.
Entah kenapa, Superman dengan kostumnya yang berwarna hitam terasa lebih
badass serta sangat cocok untuk merepresentasikan dirinya yang baru saja
bangkit dari kematian. Saking penasarannya, saya sampai mencari informasi
lebih lanjut tentang hal tersebut dan ternyata black suit
Superman memang pernah digambarkan di komik
"Death of Superman" saat dia menghadapi Doomsday. Unik sekali
rasanya melihat Superman dengan kostum seperti itu mengingat di film
Man of Steel dan Dawn of Justice, Superman selalu
tampil dengan kostum klasiknya.
Zack Snyder's juga menampilkan konflik yang ada pada diri
Steppenwolf yang merupakan villain utama dalam film ini secara kompleks, tentang
masa lalunya yang dianggap berkhianat pada Darkseid, serta utangnya
yang harus dia penuhi demi meyakinkan loyalitasnya pada Darkseid. Hal
seperti itulah yang membuat film ini terasa begitu sempurna, penonton seakan
diberikan ruang bahwa seorang villain pun sebenarnya juga memiliki
alasan tersendiri mengapa dia berperilaku jahat.
![]() |
Steppenwolf dengan armor suitnya yang terlihat sangat kuat |
Di bagian Epilog, kita juga akan disuguhkan dengan bagusnya penampilan
Joker Jared Leto setelah ia menerima banyak sekali kritikan terkait
Jokernya di film Suicide Squad. Dengan durasi penampilannya yang hanya
berkisar 4 menitan saja, Jared Leto berhasil menampar para
haters-nya dengan membuktikan bahwa ia dapat menjadi Joker yang
badass dengan beragam dark jokes-nya yang dapat memancing
emosi dari Batman.
Satu satunya kelemahan yang saya lihat dari
Zack Snyder's Justice League ini terdapat pada kurangnya pendalaman
cerita terkait Darkseid, Desaad, serta para antek - anteknya. Dalam
film ini hanya dijelaskan bahwa Darkseid melakukan ini semua
adalah untuk mencari Anti Life Equation yang nantinya akan ia gunakan
untuk mengendalikan seluruh makhluk hidup di alam semesta, selain hal
tersebut, tidak ada lagi yang bisa diketahui dari Darkseid.
Pendalaman cerita terkait villain ini memang terkesan sangat minim,
namun masih bisa saya maklumi karena cerita Justice League ini masih
bisa berlanjut. Saya juga masih penasaran terkait mimpi dari Batman di
bagian epilog, apakah dunia akan benar - benar dikuasai oleh
Darkseid atau malah sebaliknya?
Score
Sangat Puas/10
Saya memberikan nilai sangat puas karena
Zack Snyder's Justice League benar - benar dapat mencuri perhatian saya
sepanjang durasi film ini berlangsung. Semuanya terkesan sangat
perfect dan dibuat dengan plot yang menarik sehingga penontonnya
tidak ingin ketinggalan detail sedikitpun dari film ini. Oleh karena itu, saya
katakan bahwa Zack Snyder's Justice merupakan sebuah
masterpiece, karena banyak sekali hal yang dapat dinikmati dari film
ini.
***
Itu saja yang dapat saya sampaikan terkait review film Zack Snyder's Justice League. Seluruh konten ini hanya berisi opini saya pribadi, jadi apabila kalian
memiliki pendapat yang lain silahkan tuliskan saja di kolom komentar.
Terima kasih.
TAGS:
Review Film
Topik Lainnya
0 Response to "Zack Snyder's: Justice League (2021) Review"
Posting Komentar
*Berkomentarlah sesuai dengan isi postingan