Fear Street Part 2: 1976 Review

Image source: https://en.wikipedia.org/wiki/Fear_Street_Part_Two:_1978#/media/File:Fear_Street,_Part_Two_-_1978_teaser_poster.png

Teror Shadyside berlanjut setelah Sam kerasukan dan mulai menyerang Deena yang merupakan pacarnya sendiri. Deena pun lantas meminta bantuan C. Berman yang dulunya merupakan salah satu korban juga dari kutukan Sarah Fier yang masih hidup sampai saat itu. Nah, cerita dari Fear Street part 2 ini akan berfokus pada pengalaman C. Berman beserta saudaranya di Camp Nightwing saat malam pembantaian itu terjadi.

Fear Street part 2 ini menurut saya memiliki tampilan yang menarik sejak awal, dengan berlatar kamp musim panas berisi remaja dari Shadyside dan Sunnyvale. Persaingan antar kedua kota tersebut jadi tampak lebih hidup, tidak seperti part pertamanya yang hanya ditampilkan konflik pada saat upacara penghormatan.

Karena Sunnyvale dan Shadyside dikumpulkan dalam satu tempat, maka sudah dapat dipastikan bahwa mereka akan selalu saling mengejek satu sama lain. Salah satu orang yang menjadi korbannya adalah Ziggy Berman, yang merupakan saudara kandung dari Cindy Berman. Ziggy yang merupakan remaja dari Shadyside ini digambarkan sebagai anak yang nakal dan keras kepala yang membuatnya sering terkena ejekan dari remaja Sunnyvale, mereka bahkan sering mengejek Ziggy dengan sebutan penyihir. Sadie Sink, pemeran Ziggy Berman, benar - benar menampilkan perannya sebagai anak tempramental dan keras kepala sangat memukau, terlihat dari berbagai tingkahnya dan ucapannya yang memang tampak menjengkelkan.

Namun, secara keseluruhan kualitas akting dalam Fear Street part 2 ini memang jauh lebih unggul dibandingkan dengan bagian pertamanya. Terlebih lagi, sebagian besar aktor yang bermain dalam Fear Street part 2 ini sepenuhnya berbeda dari part pertamanya. Jadi, kesannya film ini tampil dengan wajah yang berbeda, namun masih dengan inti permasalahan yang sama.

Mrs. Lane yang ternyata tahu lebih banyak terkait informasi kutukan Sarah Fier

Balik lagi ke ceritanya, Fear Street part 2 ini juga menampilkan ibu dari Ruby Lane yang merupakan seorang perawat. Bagi yang sudah lupa, Ruby Lane merupakan salah satu serial killer yang sudah muncul di part pertama, dengan ciri khasnya yang selalu melantunkan nyanyian saat sedang memburu mangsa. Ibu dari Ruby Lane ternyata memiliki berbagai pertanyaan terkait peristiwa yang menimpa anaknya, sehingga dia sendiri akhirnya mencari informasi lebih dalam terkait Sarah Fier. Hasil penyelidikan Ibu Ruby Lane inilah yang nantinya akan menjadi benang merah bagaimana alur dari film ini berjalan.

Sesuai dengan apa yang saya harapkan, Fear Street part 2 memberikan kesan horor yang lebih banyak dengan tidak mengurangi porsi dari genre thriller slasher-nya. Kesan horornya lebih berasa, karena dalam part 2 ini misteri terkait Sarah Fier mulai terkuak lebih dalam, ditambah juga dengan atmosfer filmnya yang lebih dark, sehingga kesan horrornya jauh lebih baik daripada part pertamanya.

Para karakter utamanya juga dapat memberikan perlawanan yang lebih baik disini. Tidak hanya berlari - larian dari serial killer, mereka juga berusaha untuk melawan balik, serta membunuh para serial killer dengan cara yang sama kejinya.

Score

8/10

Skor 8 saya berikan untuk Fear Street part 2, karena film ini memang layak ditonton. Apalagi, dengan atmosfernya yang semakin mencekam membuat penontonnya semakin penasaran mengenai apa yang akan terjadi di part ketiga nanti.

Secara keseluruhan, Fear Street part 2: 1976 ini memang jauh lebih unggul dari film sebelumnya, entah itu dari segi akting, konflik, serta alur ceritanya. Film ini sangat saya rekomendasikan kalian tonton apalagi jika kalian sudah menonton yang part pertama.

***

Sekian review dari saya terkait film ini. Jujur saja, memang tidak banyak yang dapat saya jelaskan di review kali ini, karena takut memberikan spoiler terlalu banyak.

Jadi, buat kalian yang penasaran mending langsung tonton aja filmnya, lalu tulis pendapat kalian terkait film ini di kolom komentar.

Terima kasih.